Selasa, 30 Juni 2015

Para Pemuda Penerus Perjuangan, Pulanglah!

“Beri aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia”. 
Siapa yang tidak kenal kata-kata fenomenal ini? Ya, sebuah kata yang cukup menggetarkan jiwa dari sang Founding Father Negara kita, Soekarno. Bukan tanpa alasan Soekarno berkelakar demikian, karena memang pada faktanya, negara ini diperjuangkan dan digerakkan oleh para pemuda.

Bagai seorang bayi yang baru lahir, Indonesia berusaha mencari jati diri untuk menunjukkan eksistensi dirinya di mata dunia. Berbagai organisasi dan pergerakan bersama-sama maju memberikan sumbangsih untuk menentukan jalan hidup dan nasib bangsa ini. Beragam kelompokpun mulai bermunculan dengan membawa latar belakang yang berbeda-beda. Agama, suku, ideologi telah berubah, bergerak laksana kuda perang yang mendorong mereka untuk bergerak maju mengarahkan masa depan bangsa.

Sabtu, 15 Maret 2014

Sejarah Uang Kertas (Part 1)

Berhargakah Uang kertas kita?
Seorang anak usia tiga tahun dengan polosnya bertanya, "kertas ini untuk apa ma?" sambil menunjukkan selembar uang kertas 20.000. Si ibu menjawab, "ini uang. Bisa untuk mmebeli cokelat, permen, mainan". Si anak menyimak layaknya seorang mahasiswa mendengarkan penjelasan dari dosen. Beberapa saat kemudian, ia berceloteh "wah, berarti kalau ade' punya banyak kertas, ade' bisa beli mainan yang banyaaakkk banget".

Memang benar, secara logika, uang kertas yang telah menjadi alat transaksi sehari-hari hanyalah sebuah kertas dengan ukuran tertentu dan tertera angka-angka tertentu pula. Tidak jauh berbeda dengan kertas-kertas pada umumnya. Namun kenapa kertas yang disebut sebagai "uang" bisa menjadi sangat berharga? Kenapa kita rela menukar sayur, daging, baju, sepatu, dan barang-barang lainnya dengan kertas?

Senin, 10 Maret 2014

Cermin Pendidikan



KATANYA, KATANYA, KATANYA
Kemarin, saya melihat acara televisi yang konon katanya menjadi tontonan nomor satu keluarga Indonesia. Memang kreatif dan cukup menghibur. Namun saya terkaget-kaget ketika melihat sebuah segmen yang menayangkan video kreatif ibu dan anak. Si anak dengan sangat lancar berjoget sambil bernyanyi yang tidak semestinya dilakukan anak kecil. Dan, tahu berapa usia si anak? Empat tahun !!. sungguh usia yang masih sangat belia. Dan, tahu bagaimana penampilan si ibu? Seorang wanita berjilbab !!